Anggota DPRD Bartim, Adolina Sendol mengatakan, kunjungan yang dilakukan pada Rabu (3/10) lalu itu banyak menampung aspirasi masyarakat, di antaranya masalah tata batas dengan Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan.
“Kami didesak menyelesaikan masalah tata batas yang belum tuntas hingga saat ini, karena berdampak pada admnistrasi kependudukan hingga masalah pendidikan,” kata Adolina di Tamiang Layang, Kamis.
Menurut politikus Partai Nasional Demokrat itu, masalah administrasi kependudukan menyebabkan warga di wilayah itu kesulitan dalam melaksanakan pembangunan dan pengembangan desa.
Selain itu, tidak jelasnya tata batas juga berdampak pada pembangunan secara umum, seperti infastruktur jalan serta sarana dan prasarana sekolah.
Warga juga kesulitan berurusan masalah administrasi kepemilikan lahan dan rawan terjadi saling klaim dengan warga Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan.
Sedangkan masalah pendidikan, anak-anak yang sudah lulus Sekolah Dasar (SD) di desa itu umumnya harus melanjutkan sekolah ke wilayah Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan yang jaraknya lumayan jauh.
“Untuk sekolah TK dan SD sudah ada. Tapi jika ingin melanjutkan tingkat SMP dan SMU yang membuat anak-anak di sana harus bersekolah di luar daerah,” ungkapnya.
Kondisi di Desa Mawani perlu ditanggapi serius, mengingat ada hajat hidup orang banyak. Jika tidak diselesaikan, masalah tata batas akan membuat kondisi pembangunan bisa terkatung-katung.
Hal itu juga berdampak pada kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat yang ada di Desa Mawani.
“Keluhan masyarakat Desa Mawani akan kami sampaikan kepada pemerintah setempat untuk bisa ditindaklanjuti,” demikian Adolina.