Tamiang Layang, Betang.tv – Hasil panen 12 ton gabah dari para petani di Desa Tampa Kecamatan Paku kabupaten Barito Timur (Bartim) dijual ke Perum Bulog Cabang Buntok.
Dengan diterimanya hasil pertanian oleh pihak Bulog, para petani sangat antusias meningkatkan hasil pertanian yang masih dalam proses panen dan berharap program tersebut berjalan konsisten ke depan.
Kepala Perum Bulog Cabang Buntok, Sutaryo turun langsung ke lokasi untuk memantau proses penyerapan.
Gabah yang diserap mencakup gabah kering panen dan kering giling dari berbagai varietas, baik unggul maupun lokal.
“Gabah kering panen yang diserap kali ini dihargai Rp6.500 perkilogram. Penyerapan hari ini mencapai lebih dari 12 ton, dan ini baru awal karena para petani masih melanjutkan panen mereka,” jelas Sutaryo disela kegiatan.
Antusiasme petani begitu tinggi, mengingat harga yang ditetapkan sesuai harapan mereka. Selain itu, petani juga menyampaikan harapan agar Bulog tetap konsisten menyerap gabah hasil panen mereka demi menjamin stabilitas harga dan kesejahteraan petani.
Koordinator Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Paku, Hariani.menegaskan bahwa pendampingan yang maksimal dari para penyuluh sangat dibutuhkan untuk mendukung semangat dan produktivitas petani.
“Kami berharap seluruh penyuluh pertanian di Kecamatan Paku benar-benar bisa memfasilitasi dan mengakomodasi kebutuhan petani di wilayah binaan masing-masing, mulai dari sarana produksi hingga penanganan pascapanen,” tuturnya, Selasa (13/5/2025).
Lanjut dikatakan Hariani, komitmen petani untuk meningkatkan produksi sangat besar, terlebih dengan adanya tambahan kuota pupuk subsidi dan keberadaan kios pupuk resmi di wilayah Kecamatan Paku.
Pada kesempatan itu, Hariani mengungkapkan tantangan serius yang dihadapi di lapangan, yakni infrastruktur jalan yang masih rusak parah. Kondisi ini menghambat kelancaran distribusi hasil pertanian.
“Jalan utama dari Tampa menuju Ipumea, yaitu Jalan Maduningrat sangat mendesak untuk ditingkatkan. Tadi saja truk pengangkut gabah harus ditarik menggunakan traktor karena jalan yang rusak berat. Peningkatan jalan ini adalah harapan besar masyarakat agar mobilitas dan pertanian yang potensial bisa lebih maksimal,” jelasnya.
Sebagai informasi, dua penyuluh dari Desa Tampa, Antorahatiano dan Ity Damayati juga turut mendampingi kegiatan ini. Mereka sebelumnya telah menginventarisasi gabah petani yang siap diserap Bulog.
Dengan dimulainya penyerapan gabah ini, harapan petani akan stabilitas harga dan keberlanjutan usaha tani kian menguat.
Namun demikian, dukungan lintas sektor, mulai dari infrastruktur hingga pendampingan teknis tetap menjadi kebutuhan mendesak yang tak boleh diabaikan.(Mad/Red)