Sampit, Betang.Tv – Jelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024, suhu politik di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) semakin meningkat.
Selain duet atau pasangan Halikinnor-Irawati (Harati) juga ada sejumlah nama lain yang disebut-sebut bakal bertarung pada Pilkada nanti, diantaranya Muhammad Rudini, Suprianti, Jhon Krisli, Sidi Ihsan Nur, Habib Ahmad Al Habsyi dan Aswin Nor
Halikinnor menegaskan bahwa dirinya dan Irawati selaku pasangan petahana akan kembali berpasangan maju sebagai calon Bupati dan Wakil Bupati Kotim.
“Selama ini banyak pertanyaan apakah Harati ini jalan lagi atau pecah. Hari ini sudah terjawab itu karena sebelumnya kami menunggu arahan dari DPP PDI Perjuangan. Kita ingin melanjutkan, menuntaskan dan meningkatkan program yang kita jalankan supaya Kotawaringin Timur ini lebih maju lagi,” kata Halikinnor, dilansir dari Antara, Minggu (12/5/2024).
Pasangan Harati ini pada Kamis 9 Mei 2024 lalu datang mendaftar ke kantor DPC PDIP Kotim, pasangan yang masih aktif menjabat Bupati dan Wakil Bupati Kotawaringin Timur ini diterima Sekretaris DPC PDIP setempat.
Meski Halikinnor menjabat sebagai Ketua DPC PDIP Kotim, namun kedatangannya kali ini dalam kapasitas sebagai kader PDIP yang mendaftar sebagai bakal calon Bupati, bersama Irawati sebagai bakal calon Wakil Bupati.
Halikinnor mengatakan pihaknya baru mendaftarkan diri karena sebelumnya masih menunggu arahan dari DPP PDIP. Kini mereka pun mantap untuk mendaftar berpasangan untuk melanjutkan dan mewujudkan pemerintahan Harati Jilid II.
“Tetapi, kita (PDIP) tetap membuka sesuai dengan surat dari DPP untuk membuka pendaftaran terhadap siapapun yang berminat, baik dari internal maupun eksternal PDIP yang ingin mendaftar di PDIP,” ujar Halikinnor.
Selain di PDIP yang merupakan partai tempat mereka bernaung, Halikinnor dan Irawati juga akan mendaftar ke partai lainnya. Halikinnor menyebut, komunikasi sudah dijalin dengan beberapa partai politik di antaranya Partai Golkar, PKB dan PKS.
Hasil Pemilu Legislatif 14 Februari 2024, PDIP di bawah kepemimpinan Halikinnor mampu menambah perolehan kursi DPRD Kotawaringin Timur dari 7 kursi menjadi 10 kursi. Dengan begitu PDIP bisa mengusung sendiri calon Bupati dan Wakil Bupati Kotawaringin Timur tanpa harus berkoalisi karena syarat mengusung bakal calon hanya memerlukan minimal 8 kursi.
Meski begitu, PDIP Kotawaringin Timur menegaskan siap berkoalisi dengan partai lain. Hal itu didasari pertimbangan bahwa pembangunan itu tidak bisa hanya dilakukan oleh satu partai politik, tetapi perlu melibatkan partai dan elemen lain, termasuk masyarakat.
“Kita harapkan kebersamaan. Apalagi motto kita di Kotawaringin Timur ini adalah Habaring Hurung atau bergotong royong. Jadi kalau gotong royong maka dari partai politik manapun bisa bersatu, juga kelompok manapun serta dari dunia usaha atau masyarakat,” jelas Halikinnor.
Halikinnor mengakui, selama masa pemerintahan mereka sejak dilantik pada 26 Februari 2021 lalu, masih terdapat kekurangan. Namun pihaknya bersyukur bisa membawa pemerintahan ini melewati masa cukup berat, mulai dari lesunya perekonomian selama pandemi COVID-19 serta mampu melunasi tanggungan daerah di awal 2024 yang mencapai Rp170 miliar.
Ditambahkannya, janji kampanye yaitu program Sampit Terang, Bebas Banjir dan Bersih belum sepenuhnya terwujud karena sejumlah kendala. Namun setidaknya sudah terlihat upaya nyata serta dampak yang dirasakan masyarakat, meski belum optimal sesuai harapan.
“Nanti kalau direkomendasikan oleh DPP PDIP, berarti jilid II menyambung yang kemarin atau melanjutkan. Saya dan Bu Irawati satu paket. Kita akan tuntaskan dan tingkatkan,” tegas Halikinnor.
Sementara itu Irawati menyatakan kesiapan pasangan mereka untuk melanjutkan pemerintahan Kabupaten Kotawaringin Timur, jika kembali mendapat kepercayaan masyarakat melalui pilkada nanti.
“Kami tetap satu paket. Harati jilid II. Kita lanjutkan,” tukas Irawati.(Red)