Tips Pendakian Gunung Lawu oleh Mapala UMPR, Tantangan dan Keindahan Alam

  •  
  •  
  •  
  •  
  •   
  •  

Palangka Raya, Betang.Tv – Dengan ketinggiannya yang mencapai 3.265 meter di atas permukaan laut, Gunung Lawu menawarkan keindahan alam yang memikat dan tantangan pendakian yang menarik. Terletak di perbatasan antara Jawa Tengah dan Jawa Timur, gunung ini sering menjadi tujuan ekspedisi bagi kelompok pecinta alam, termasuk Mahasiswa Pecinta Alam Universitas Muhammadiyah Palangkaraya (Mapala UMPR).

Sebelum kamu memulai ekspedisi pendakian di Gunung Lawu, ada beberapa persiapan yang harus kamu perhatian. Hal tersebut tentunya untuk memastikan keselamatan selama proses pendakian. Berikut beberapa persiapannya :

*Persiapan Ekspedisi*

1. Penelitian dan Perencanaan, persiapan untuk ekspedisi Gunung Lawu dimulai dengan penelitian mendalam tentang rute pendakian, cuaca, dan kondisi medan. Gunung Lawu memiliki beberapa jalur pendakian, seperti Jalur Candi Cetho, Jalur Cemoro Sewu, dan Jalur Cemoro Kandang. Setiap jalur memiliki karakteristik dan tingkat kesulitan yang berbeda. Mapala biasanya memilih jalur berdasarkan tingkat pengalaman anggotanya dan tujuan ekspedisi, apakah untuk pelatihan atau eksplorasi.

2. Latihan Fisik dan Mental, latihan fisik yang intensif penting untuk memastikan seluruh anggota tim dalam kondisi prima. Ini termasuk latihan hiking, berlari, dan latihan kekuatan. Latihan mental juga diperlukan untuk mempersiapkan anggota tim menghadapi berbagai tantangan di lapangan, seperti perubahan cuaca dan kelelahan.

3. Persiapan Perlengkapan, peralatan yang dibutuhkan meliputi pakaian dan perlengkapan pendakian yang sesuai, seperti sepatu gunung, tenda, sleeping bag, serta perlengkapan untuk cuaca dingin. Mapala UMPR juga mempersiapkan peralatan navigasi seperti kompas dan GPS, serta perlengkapan darurat seperti P3K dan alat komunikasi.

*Pelaksanaan Ekspedisi*

1. Memulai Pendakian, ekspedisi biasanya dimulai dari basecamp yang ada di kaki gunung, seperti di Cemoro Sewu. Mapala UMPR akan melakukan briefing dan persiapan akhir sebelum memulai pendakian. Komunikasi yang baik antar anggota tim dan dengan pihak berwenang setempat sangat penting untuk memastikan keamanan.

2. Menyusuri Jalur Pendakian, selama pendakian, anggota tim akan menyusuri jalur yang telah dipilih, menghadapi medan yang beragam, dari hutan tropis hingga padang rumput. Jalur pendakian di Gunung Lawu sering kali melalui pemandangan yang menakjubkan, seperti panorama lembah, hutan mistis, dan formasi batuan unik. Pemandangan matahari terbit dari puncak adalah salah satu pengalaman yang paling dinantikan.

3. Menghadapi Tantangan, Gunung Lawu terkenal dengan cuacanya yang berubah-ubah dan suhu yang bisa sangat dingin di puncak. Selain itu, medan yang menanjak dan jalur yang kadang licin juga menambah tantangan. Anggota tim Mapala UMPR harus bekerja sama untuk menghadapi tantangan ini, dengan menerapkan teknik pendakian yang benar dan menjaga kesehatan serta keamanan.

*Meyelesaikan Ekspedisi*

1. Puncak dan Kembali ke Basecamp, setelah mencapai puncak, tim biasanya melakukan istirahat sejenak untuk menikmati pemandangan dan mengambil foto. Pendakian turun dilakukan dengan hati-hati untuk mencegah cedera. Setelah kembali ke basecamp, anggota tim Mapala UMPR akan melakukan evaluasi perjalanan dan berbagi pengalaman.

2. Refleksi dan Dokumentasi, refleksi tentang pengalaman pendakian penting untuk evaluasi dan perbaikan di masa depan. Dokumentasi melalui foto, video, dan catatan pribadi membantu dalam mendokumentasikan perjalanan serta memberikan informasi berharga bagi pendaki lain.

3. Pengabdian kepada Masyarakat dan Lingkungan, sebagai bagian dari tanggung jawab sosial, Mapala sering terlibat dalam kegiatan pelestarian lingkungan, seperti pembersihan jalur pendakian dan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga kelestarian alam.

Ekspedisi ke Gunung Lawu oleh Mapala adalah pengalaman yang menggabungkan tantangan fisik, keindahan alam, dan kedekatan dengan komunitas pecinta alam. Dengan persiapan yang matang, pelaksanaan yang hati-hati, dan refleksi yang mendalam, ekspedisi ini tidak hanya memberikan kepuasan pribadi tetapi juga kontribusi positif terhadap pelestarian alam dan komunitas pendaki. Gunung Lawu, dengan segala pesonanya, terus menjadi destinasi yang menarik bagi para petualang

Salah satu anggota expedisi dari Mapala Universitas Muhammadiyah Palangkaraya, Ikhwan Noorismail mengungkapkan bahwa Expedisi Gunung Lawu adalah pengalaman yang luar biasa. Ia menganggap, selain wadah sarana untuk mengekpresikan diri di alam bebas, pendakian juga bisa menjadi sarana berbagi pengalaman untuk masyarakat, anggota muda dan anggota baru Mapala UMPR.

Expedisi Gunung Lawu merupakan suatu rangkaian kegiatan dari Mapala UMPR salah satu untuk meningkatkan mutu dan kualiatas setiap anggota divisi gunung hutan agar nantinya bisa mengexplor dan keluar dari daerah untuk menerapkan materi dan ilmu yang didapatkan selama proses menjadi anggota divisi gunung hutan Mapala UMPR.(Ahaf)


  •  
  •  
  •  
  •  
  •   
  •  

Periksa Juga

Pilkada Serentak 2024, Dorong Penggunaan Alat Peraga Kampanye Ramah Lingkungan

        Pengunjung : 481 Palangka Raya, Betang.Tv – Memasuki masa kampanye pada pemilihan kepala daerah …