Menyapa Rusa di Jantung Palangka Raya: Dari Nyaru Menteng hingga Agrowisata Batuah

Palangka Raya, Betang.tv, – Bayangkan berjalan di atas jembatan kayu yang membelah hutan gambut, lalu dari kejauhan tampak kawanan rusa berlarian bebas. Pemandangan itu kini bisa dinikmati wisatawan di Kawasan Konservasi Nyaru Menteng, Tumbang Tahai, salah satu destinasi wisata edukatif terbaru di Kota Palangka Raya.

Di tempat ini, pengunjung dapat melihat langsung rusa yang dilepasliarkan di habitat alaminya. Dari jembatan pengamatan, wisatawan bahkan diperbolehkan memberikan dedaunan segar kepada satwa pemalu ini. “Anak-anak senang sekali, apalagi bisa memberi makan rusa dari dekat,” ungkap seorang pengunjung yang datang bersama keluarganya.

Rusa timor (atau rusa thamin) merupakan spesies yang saat ini masuk kategori terancam punah. Melalui program penangkaran, kawasan Nyaru Menteng tidak hanya menjadi tempat rekreasi, tetapi juga pusat konservasi yang membantu menjaga kelestarian satwa liar sekaligus ekosistem hutan gambut.

Tak berhenti di situ, Pemerintah Kota Palangka Raya juga melangkah lebih jauh dengan membangun penangkaran rusa di Jalan Batuah, Kelurahan Kanarakan, Kecamatan Bukit Batu. Di lahan seluas 200 hektare, sudah ada 33 ekor rusa yang ditangkarkan, terdiri dari 28 indukan dan 5 anakan. Satwa ini didatangkan dari Palangka Raya dan Kabupaten Sukamara, kemudian dirawat dengan pengawasan ketat Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian.

Wali Kota Palangka Raya menyebut, tujuan dari program ini bukan hanya untuk menjaga populasi rusa agar terus berkembang biak, melainkan juga menghadirkan konsep agrowisata peternakan. “Ke depan, lokasi penangkaran ini akan dijadikan kawasan agrowisata yang bermitra dengan masyarakat sekitar,” ujarnya.

Jika berhasil, kawasan ini bukan hanya menjadi rumah aman bagi rusa, tapi juga ruang belajar sekaligus destinasi wisata baru bagi masyarakat. Sebuah kombinasi antara pelestarian alam, edukasi, dan peluang ekonomi.

Dengan langkah ini, Palangka Raya perlahan meneguhkan diri sebagai kota yang tidak hanya dikenal dengan hutan gambutnya, tetapi juga komitmennya pada konservasi satwa liar. (Red)