Kapal Onrust, Sejarah Pejuang Barito Menumbangkan Penjajah Belanda

“Kapal Onrust, Sejarah Pejuang Barito Menumbangkan Penjajah Belanda”

Kapal Onrust. Kapal perang milik Belanda yang tenggelam dalam Perang Barito pada 26 Desember 1859 silam, di wilayah Muara Teweh, Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, dapat dilihat saat Sungai Barito surut seperti saat ini.

Melihat bangkai tersebut dapat mengingatkan kita pada bagaiamana para pejuang Pulau Borneo ketika memumpas penjajah Belanda.

Mengutip dari Wikipedia, Kapal Onrust ini berhasil ditenggelamkan oleh Tumenggung Surapati pada Perang Barito.

Perang Barito adalah perang yang berlangsung di daerah Barito yang merupakan rangkaian Perang Banjar yang dipimpin Pangeran Antasari dan Pangeran Hidayatullah.

Hasil pertemuan bulan September 1859 antara Pangeran Hidayatullah, Pangeran Antasari, Kiai Demang Lehman dan tokoh perjuangan lainnya di daerah Kandangan menetapkan bahwa Pangeran Antasari memperkuat pertahanan di daerah Dusun Atas, sedangkan Tumenggung Jalil memperkuat pertahanan di Banua Lima, bersama Pangeran Hidayatullah.

Di daerah Martapura dibawah pimpinan Demang Lehman dan tokoh-tokoh pimpinan masyarakat lainnya.

Dalam perkembangannya medan pertempuran Perang Banjar berlangsung dari wilayah sungai Kapuas, Tanah Dayak (Kalteng) di sebelah barat sampai Tanah Bumbu (Kalsel) di sebelah timur, dari Tanah Laut (Kalsel) di sebelah selatan sampai Tanah Dusun (Kalteng) di sebelah utara.

Perlawanan panjang di Kalimatan Selatan dan Kalimantan Tengah yang dipimpin oleh keturunan Antasari dan Surapati berlangsung sampai tahun 1906 dengan meninggalnya Gusti Berakit bin Sultan Muhammad Seman pada 06 Agustus 1906.

Bangkai kapal ini bisa dilihat ketika musim kemarau saja, atau dikala air sungai barito surut. Keberadaan kapal ini itu berada pada Lintang Selatan (LS) 00.56 derajat 57.4 detik dan Bujur Timur 114 52 derajat 32.7 detik atau sekitar 2,2 kilometer arah hilir atau selatan Kota Muara Teweh.

Perlu dicatat; Kapal Onrust yang tenggelam pada akhir abad XIX dalam pertempuran rakyat dipimpin Pejuang Barito, Tumenggung Surapati ketika melawan Belanda. (Red)