Demisioner DEMA FSYA IAIN Palangka Raya Respon Aktivitas Deklarasi Mengatasnamakan Mahasiswa dan Aktivis Kalteng

  •  
  •  
  •  
  •  
  •   
  •  

Palangka Raya, Betang.Tv – Demisioner Wakil Ketua Dewan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Syariah (DEMA FSYA) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palangka Raya, Noorsafari Prayoga menyayangkan sikap yang mengatasnamakan mahasiswa dan aktivis Kalimantan Tengah untuk mendukung salah satu pasangan calon pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kalimantan Tengah 2024.

Baru-baru ini terdapat video beredar di media sosial tiktok dan Instagram yang menjadi polemik di kalangan masyarakat. Sekelompok orang mengatasnamakan mahasiswa dan aktivis Kalimantan Tengah untuk mendeklasrasikan salah satu pasangan calon pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kalimantan Tengah.

Demisioner Wakil Ketua DEMA FSYA, Noorsafari Prayoga mengatakan bahwa mahasiswa boleh berperan aktif pada keberlangsungan demokrasi, namun jangan sampai menciderai statusnya oleh kepentingan politik praktis.

“Mahasiswa tentu boleh berperan aktif pada keberlangsungan demokrasi, baik itu pemilu maupun pilkada. Namun jangan sampai kita menciderai status mahasiswa sebagai Guardian Of Value, Agent of Control dan Agen of Change, hanya karena tindakan politik praktis,” kata Noorsafari melalui pesan tertulis, Jum’at (20/9/2024).

Menurutnya, mahasiswa memiliki tempat yang istimewa dimata masyarakat dan memiliki peranan penting dalam sejarah berdirinya pemerintahan Indonesia terutama dalam menyambung suara rakyat yang dipercaya masih begitu jujur, idealis dan bebas dari tunggangan kelompok manapun.

“Hal ini sangat disayangkan sekali dan merusak citra luhur mahasiswa, kita boleh terlibat dan mengawal tetapi tidak terjun dengan pemangku elite politik. Mahasiswa cukup memberikan edukasi dan pencerahan kepada masyarakat tentang bagaiman berdemokrasi bagi bangsa dan bernegara serta menjadi pemilih yang bijak,” jelasnya.

Noorsafari menganggap kelompok tersebut sama sekali tidak mewakili suara mahasiswa dan aktivis Kalimantan Tengah sebagaimana yang dinarasikan.

“Mereka itu tentu sangat tidak mewakili mahasiswa dan aktivis Kalimantan Tengah yang selama ini selalu menjaga marwah dan nilai, mahasiwa tak perlu terlibat politik praktis. Mahasiswa bergerak dengan mengusung idealisme dan independensi sebagai gerakan moral ekstra parlementer,” tambahnya.

Lebih lanjut, ia mengajak mahasiswa untuk senantiasa menjaga sikap independen dalam menyikapi dinamika politik yang sedang berkembang.

“Karenanya kita harus jaga independensi. Jangan sampai mahasiswa ini justru terjerumus oleh politik praktis,” tutupnya.(Ahaf)


  •  
  •  
  •  
  •  
  •   
  •  

Periksa Juga

Pelajari Model Integrasi Ini, KI Pusat RI Sambangi Kanada 

        Pengunjung : 476 Toronto, Kanada Betang.Tv – Meninjau peluang model integrasi pengelolaan perlindungan data …