betangTV SALURAN HIBURAN | INFORMASI | DAN BERITA
Palangka Raya, Betang.tv, – Di tengah hiruk pikuk kota modern, warga Dusmala Kota Palangka Raya khususnya “Bantai RABBAS”, Kalimantan Tengah, memilih merayakan kebersamaan dengan cara sederhana namun sarat makna: membuat kakiak duyu, panganan tradisional berbahan dasar beras ketan yang akrab disebut juga telur karuang.
Gotong royong ini dilaksanakan pada Senin sore (18/8/2025). Sejak matahari mulai condong ke barat, halaman rumah warga sudah dipenuhi keceriaan. Perempuan dan laki-laki, tua-muda, duduk melingkar sambil menyiapkan bahan. Beras ketan yang sudah direndam semalaman ditumbuk hingga pulen, lalu dibentuk bulat menyerupai telur.
Proses ini menjadi momen paling seru: ada yang tangannya belepotan adonan, ada pula yang bercanda saling mengejek bentuk kakiak yang tidak bulat sempurna. Suasana hangat penuh tawa pun pecah di sela aktivitas sore itu.
Bagi masyarakat setempat, kakiak duyu bukan sekadar camilan. Ia adalah simbol keakraban, wujud gotong royong, sekaligus pengikat identitas budaya Dayak. “Membuat kakiak duyu ini selalu menyenangkan, apalagi dikerjakan ramai-ramai. Rasanya beda kalau dinikmati bersama,” ujar seorang ibu sambil tersenyum puas.
Aroma harum ketan yang dikukus di atas tungku kayu bakar menambah nuansa nostalgia. Begitu matang, kakiak duyu disajikan di atas tampah beralas daun pisang. Teksturnya kenyal dengan rasa gurih-manis yang menggoda, membuat siapa pun yang mencicipinya sulit berhenti pada satu gigitan saja.
Keseruan ini bukan hanya tentang makanan, tetapi juga tentang merawat tradisi. Di tengah arus modernisasi, kakiak duyu menjadi pengingat bahwa cita rasa warisan leluhur masih tetap hidup, diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Sore itu, Warga Bantai RABBAS Dusmala Kota Palangka Raya tidak hanya menyajikan panganan tradisional, tetapi juga menghadirkan sebuah cerita: tentang kebersamaan, tentang menjaga budaya, dan tentang betapa sederhana hal yang bisa membuat hati bahagia. (Red)
