Foto ; Dr. Muslimin, M.Hum, (tengah) Kepala BPK Wilayah XIII Kalteng dan Kalsel
Palangka Raya, Betang.Tv, – Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XIII Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan bekerja sama Asosiasi Guru Sejarah Indonesia Provinsi Kalimantan Tengah, sebuah komunitas pecinta, peneliti, dan penggiat budaya yang berada di Bumi Tambun Bungai, menggelar kegiatan pengenalan sejarah sekaligus kunjungan bertajuk “Jelajah Budaya 2023” ke sejumlah lokasi Cagar Budaya yang berada di Kecamatan Bukit Batu, Kota Palangka Raya, Minggu (26/11/2023).
Jelajah Budaya yang digagas Komunitas Guru Sejarah pada tingkat Sekolah Menengah Atas, diikuti oleh 70 peserta siswa SMA Negeri, SMK Negeri dan MAN yang berasal dari Kota Palangka Raya, Katingan, Gunung Mas dan Kabupaten Pulang Pisau.
Tujuan dari kunjungan kali ini adalah untuk mengenalkan cagar budaya serta situs-situs bersejarah di Wilayah Kota Palangka Raya dan sekitarnya, kepada para siswa sehingga mereka dapat mengetahui perkembangan sejarah masa lalu terutama yang ada di daerah ini.
Tempat pertama yang dikunjungi peserta Jelajah Budaya kali ini adalah Rumah Tua Sei Gohong, di Kelurahan Sei Gohong, Kecamatan Bukit Batu, dibangun sejak tahun 1954 oleh Tetua Adat setempat yang bernama Gampung. Bangunan rumah tradisional yang bercorak rumah panggung dengan konstruksi seluruhnya terbuat dari kayu ulin ini dan sampai saat ini masih dalam keadaan kokoh.
Para peserta Jelajah Budaya juga diajak melihat Rumah Tugu Tuah serta Rumah Dimetrius Runjan yang berlokasi di Desa Tangkiling. Sama dengan Rumah Tua Sei Gohong, kedua bangunan rumah tua ini merupakan bagian Cagar Budaya Kota Palangka Raya perlu dilestarikan sampai saat ini.
Konon pada masa lalu bangunan rumah tua ini memiliki nilai penting bagi sejarah, dan ilmu pengetahuan karena di tempat ini pula berkumpulnya para ahli dan pekerja Proyek Jalan Kalimantan (Projakal) yakni pengerjaan ruas jalan antara Kota Palangka Raya sepanjang 30 kilometer yang dirancang dan dibuat oleh para tenaga ahli dari Rusia.
Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XIII Wilayah Kalteng dan Kalsel, Dr. Muslimin, M.Hum mengungkapkan, “di wilayah Provinsi Kalimantan Tengah, saat ini sebenarnya banyak terdapat situs kebudayaan, dan masih belum tereksplor serta terpublikasi kepada masyarakat. Maka dari itu Badan Pelestarian Kebudayaan Wilayah (BPK) XIII Regional Kalteng akan terus berupaya melalui program kerjanya, mengidentifikasi dan menginventarisir keberadaan situs kebudayaan dan peninggalan sejarah lainnya di daerah ini. Tugas utama kami adalah pelaksanaan kemitraan di bidang pelestarian cagar budaya, objek yang diduga cagar budaya, dan objek pemajuan kebudayaan.
Berkaitan dengan kegiatan Jelajah Budaya 2023, lanjut Muslimin, BPK Wilayah XIII mengapresiasi Asosiasi Guru Sejarah Indonesia Provinsi Kalimantan Tengah sebagai mitra kerja melakukan kegiatan pengenalan sejarah sekaligus berkunjung ke sejumlah cagar budaya. Pada dasarnya kegiatan ini diniatkan untuk memupuk kecintaan dan menumbuhkan jiwa cinta tanah air terutama kepada para pelajar, agar memahami upaya pelestarian terhadap warisan budaya yang dimiliki Provinsi Kalimantan Tengah.”
Cagar budaya merupakan kekayaan budaya bangsa sebagai wujud pemikiran dan perilaku kehidupan manusia yang penting. Kegiatan ini merupakan wahana menumbuhkan kecintaan dan untuk meningkatkan apresiasi generasi muda terhadap warisan budaya serta bertujuan memotivasi generasi muda khususnya pelajar guna memanfaatkan benda cagar budaya sebagai sarana pembelajaran dan rekreasi”, imbuh Muslimin.
Sementara Ketua Pengurus Daerah Asosiasi Guru Sejarah Indonesia (AGSI) Provinsi Kalimantan Tengah, M. Habibi Dharma Saputra, S.Pd, menjelaskan, “pada acara jelajah budaya kali ini kami mengundang para pelajar, masyarakat umum, pemerhati warisan budaya, serta pemilik warisan budaya untuk lebih mengenal jati diri bangsa kita, menumbuhkan kecintaan dan semangat melestarikan budaya daerah. Apalagi generasi milenial. Jangan sampai generasi penerus bangsa ini tidak mengenali budaya sendiri karena kurang tersosialisasi atau teredukasi,” ujarnya.
Selain berkunjung ke cagar budaya di Kecamatan Bukit Batu para peserta juga diajak berkunjung ke tempat pengolahan kuliner tradisional khas Dayak Kalimantan Tengah, yakni wadi ikan di Kelurahan Banturung, mengunjungi Tugu Soekarno, serta trip terakhir, mengunjungi Restoran Tjilik Riwut (RTR), yang dulunya merupakan Rumah Dinas Tjilik Riwut, Gubernur Kalimantan Tengah pertama yang juga sudah ditetapkan Pemerintah Kota Palangka Raya sebagai cagar budaya. (Red)