betangTV SALURAN HIBURAN | INFORMASI | DAN BERITA
Jakarta, Betang.tv — Pemuda Katolik Komisariat Daerah (Komda) Kalimantan Tengah menegaskan komitmennya dalam memperkuat peran generasi muda untuk menjaga toleransi, kerukunan antarumat beragama, dan persatuan bangsa. Komitmen ini sejalan dengan Asta Cita ke-8 pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, yang menekankan penguatan kebhinekaan serta pelestarian kebudayaan Indonesia.
Afirmasi tersebut disampaikan Ketua Pemuda Katolik Komda Kalimantan Tengah, Dorothea Sthallhani Jasi, dalam pertemuan dengan Christ Nugroho, Tenaga Ahli Madya Kedeputian I Kantor Staf Presiden (KSP), Senin (24/11/2025) di Jakarta.
Dalam pertemuan tersebut, Christ Nugroho yang juga merupakan kader senior Pemuda Katolik, menekankan pentingnya kehadiran organisasi kepemudaan sebagai mitra strategis pemerintah dalam menjaga nilai kebangsaan.
> “Generasi muda harus menjadi garda terdepan dalam menjaga toleransi dan kebhinekaan, terutama di daerah multikultural seperti Kalimantan Tengah,” tegas Christ.
Menanggapi hal itu, Dorothea S. Jasi menyatakan bahwa Pemuda Katolik Kalteng siap mengambil peran aktif dalam pendidikan kebangsaan, dialog lintas agama, dan program penguatan moderasi beragama.
> “Pemuda Katolik Kalteng siap berkolaborasi dengan pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan organisasi kepemudaan lainnya untuk mewujudkan Kalimantan Tengah yang rukun, maju, dan inklusif,” ujarnya.
Komitmen tersebut sebelumnya telah diwujudkan melalui pelaksanaan Deklarasi Damai Huma Betang Lintas Iman pada September 2025. Deklarasi ini melibatkan lima organisasi kepemudaan dari lintas agama dan disaksikan langsung oleh Gubernur Kalimantan Tengah beserta jajaran Forkopimda sebagai simbol komitmen bersama menjaga kerukunan dan stabilitas daerah.
Selain dalam isu kebhinekaan, Pemuda Katolik Kalteng juga menyatakan dukungan terhadap program pembangunan nasional, termasuk Proyek Strategis Nasional (PSN) yang berfokus pada pemerataan pembangunan dan penguatan ekonomi daerah di Kalimantan Tengah.
Pertemuan ini menjadi langkah awal kolaborasi strategis antara Pemuda Katolik, pemerintah pusat, dan pemerintah daerah dalam memperkuat peran pemuda sebagai mitra pembangunan serta penjaga persatuan bangsa. (Red_rls)
