betangTV SALURAN HIBURAN | INFORMASI | DAN BERITA
Jakarta, Betang.Tv, – Mulai 27 Oktober hingga 1 November 2023, umat Katolik se-Indonesia menggelar Pesta Paduan Suara Gerejani (Pesparani) Katolik. Kali ini Provinsi DKI Jakarta menjadi tuan rumah untuk gelaran akbar ketiga yang berlangsung tiap tiga tahun sekali itu.
Namun ada yang unik dibalik penyelenggaraan Pesparani kali ini, yakni maskot kegiatan yang digunakan oleh Panitia. Elang bondol yang merupakan satwa endemik yang mulai langka sekaligus saat ini menjadi maskot Kota Jakarta menjadi lambang Pesparani ketiga ini.
Bila berkunjung ke Jakarta, khususnya ke kawasan Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Anda akan menemukan patung elang bondol tengah mencengkram salak condet. Atau ketika menunggu bus Trans Jakarta, Anda akan melihat maskot tersebut tertempel di body samping transportasi publik itu.
“Elang bondol menjadi inspirasi sekaligus ikon Pesparani tiga ini,” ujar Sebas, saat ditemui di Sekretariat Pesparani, Menteng, Jakarta Pusat,
Ketua Umum Panitia Pelaksana Pesparani III, Sebastian Salang, mengungkapkan, elang bondol yang merupakan satwa endemik sekaligus maskot Jakarta akan menjadi ikon Pesparani ketiga ini.
Keberanian, kesetiaan, dan perjuangan elang bondol itulah yang menurut Sebastian, menjadi sumber inspirasi dan menjadikan elang bondol sebagai maskot Pesparani 3. Keutamaan hidup yang dimiliki oleh satwa itu pula yang bagi Sebas juga harus dimiliki oleh segenap umat Katolik sebagai bagian warga negara Republik Indonesia.
Elang bondol saban tahun selalu datang dan hinggap di Jakarta, kendati habitatnya nyaris hilang dan berganti dengan bangunan benton menjulang. Elang bondol, lanjut Sebas, tetap setia hadir dan mewarnai pemandangan Kota Jakarta kendati nyawanya menjadi taruhan.
Meskipun di mana-mana habitat ekosistemnya sudah rusak, tapi burung itu tetap bertarung meskipun nyawa menjadi taruhannya. Meskipun burung tersebut berada dalam himpitan kekejaman manusia, di tengah tantangan kemajuan yang luar biasa, burung ini (elang bondol) tetap setia menunjukkan dirinya bahwa ia masih ada,” bebernya. (**LP3KN)
